Abstract
This article examines the role of the Salimah organization in women's empowerment in Banyumas Regency through a multidimensional approach, covering economic, educational, spiritual, and socio-cultural aspects. The study employs a qualitative method and case study approach, focusing on various programs run by Salimah, such as economic skill training, family education, and spiritual reinforcement. Economic programs include skill training, cooperatives, and shops that help women achieve financial independence, while family education programs aim to build family resilience through premarital and parenting guidance. The spiritual programs enhance women's understanding of religion and confidence in their social roles. The study’s findings indicate that Salimah’s comprehensive approach effectively improves the well-being and active role of women in local development. These programs also strengthen women’s position within the family and community, promote gender equality, and build social solidarity. Additionally, Salimah has gained community recognition as an organization advocating for women's empowerment based on religious values. This empowerment model by Salimah can be adapted by other organizations within communities of similar context. The study suggests that women’s empowerment programs should emphasize a holistic approach to produce sustainable, positive impacts in community-based empowerment.
Keywords:
Organizational Role; Religious Organizations, Women's Empowerment
References:
1) Akasse, C. S., & Ramansyah. (2023). Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Dalam Meningkatkan Pengunjung Di Desa Wisata. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 10(1), 52–60. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/scs.v10i1.457
2) Amalliah, S., & Yunita, R. (2022). Peran Muslimat NU dalam Pemberdayaan Perempuan Muslim di Indonesia. Jurnal Sosial Keagamaan, 14(3), 145-156.
3) Arofah, R. (2018). Kajian Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Spiritual di Kabupaten Banyumas. Jurnal Penelitian Gender, 7(2), 90-102.
4) Arifah, M., Dewi, A., & Handayani, R. (2023). Strategi dan Dampak Pemberdayaan Perempuan Berbasis Ekonomi dalam Organisasi Salimah Banyumas. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 10(1), 50-68.
5) Badan Pusat Statistik. (2023). Proporsi Lapangan Kerja Informal Menurut Jenis Kelamin 2021-2023.
6) Badan Pusat Statistik. (2023). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin 2021-2023.
7) Catatan Tahunan Komnas Perempuan. (2023). Siaran Pers Komnas Perempuan tentang Laporan Tahunan Pelaksanaan Tugas Komnas Perempuan 2023.
8) Dewanti, M., Suryani, I., & Fatimah, L. (2020). Implementasi Program Ekonomi Salimah dalam Meningkatkan Kemandirian Perempuan. Jurnal Ekonomi Syariah dan Kewirausahaan, 5(1), 35-47.
9) Diwanti, M., Setiawan, A., & Ramdhan, I. (2019). Penguatan Struktur Organisasi dalam Program Pemberdayaan Perempuan Salimah Banyumas. Jurnal Pemberdayaan Komunitas, 11(1), 50-62.
10) Fathy, R. (2019). Modal sosial: Konsep, inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1-17.
11) Habib, M. A. F. (2021). Kajian teoritis pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(2), 82-110.
12) Haeba, I. D., Thoha, A. M., & Ahim, R. (2024). Wacana Dinamis Nahdlatul Ulama: Analisis Kritis terhadap Perubahan Sosial: Nahdlatul Ulama's Dynamic Discourse: A Critical Analysis of Social Change. Tasfiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 8(1), 125-158.
13) Handayani, L. (2016). Dampak Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi Lokal. Jurnal Ekonomi Pembangunan Indonesia, 8(4), 75-88.
14) Huda, N., dalam Mayrudin, R., & Godjali, R. (2020). Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Keadilan Sosial. Jurnal Gender dan Pembangunan, 12(2), 108-120.
15) Jannah, H. (2020). Ulama Perempuan Madura: Otoritas dan Relasi Gender. IRCiSoD.
16) Kasdi, A. (2019). Peran Koperasi Syariah dalam Pengembangan Ekonomi Perempuan. Jurnal Ekonomi Islam, 12(3), 95-110.
17) Laksono, B. A., & Rohmah, N. (2019). Pemberdayaan masyarakat melalui lembaga sosial dan pendidikan. Jurnal Pendidikan Nonformal, 14(1), 1-11.
18) Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, & Johnny Saldaña. (2014). Data Analysis Qualitative A Methods Sourcebook. Sage Publication.
19) Muttaqin, R. (2016). Kemandirian dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren (studi atas peran Pondok Pesantren Al-ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung terhadap kemandirian ekonomi santri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya). JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 1(2), 65-94.
20) Nasith, R. (2023). Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Program Pemberdayaan Berbasis Spiritual. Jurnal Kajian Gender dan Agama, 18(2), 112-130.
21) Nur, S. (2019). Pemberdayaan Perempuan Untuk Kesetaraan & Meningkatkan Partisipasi Dalam Pembangunan Lingkungan Hidup. AN-NISA, 10(1), 99-111.
22) Pakarti, M. H. A., Hendriana, H., Farid, D., Ulpah, G., & Afifah, N. (2023). PENDIDIKAN AGAMA DAN KONSTRUKSI GENDER DALAM MASYARAKAT ISLAM. Al-Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(02), 76-85.
23) Pritandhari, M., & Ratnawuri, T. (2018). Analisis Pembelajaran Monopoli Ekonomi (Monokomi) Pada Siswa Boarding School. PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (e-Journal), 6(2), 99–105. https://doi.org/10.24127/pro.v6i2.1696
24) Puspawati, A,A., Kamilasari, V., Caturiani, S.I., Sulistiowati, R. (2020). LITERASI LEARNING ORGANIZATION PADA PENGURUS PERSAUDARAAN MUSLIMAH (SALIMAH) KOTA BANDAR LAMPUNG. Jurnal Pengabdian Dharma Wacana, 1 (3). pp. 115-124.
25) Putri, R. A., Wati, E. R. K., Nurrizalia, M., Anggelia, R. D., Syakirin, A., & Syawalludin, S. (2024). Realitas Tantangan Tenaga Kerja Wanita di Sektor Informal: Kontribusi, Tantangan dan Dampak yang Terjadi. Jurnal Pendidikan Non formal, 1(3), 10-10.
26) Robert V. Kozinets. (2015). Netnography: Doing ethnographic research online. In Mila Steele (Ed.), International Journal of Advertising (2nd Edition, Vol. 29, Issue 2). Sage Publication. https://doi.org/10.2501/S026504871020118X
27) Setiawati, R., & Aji, P. S. T. (2023). Implementasi Sapta Pesona Sebagai Upaya Dalam Memberikan Pelayanan Prima Pada Wisatawan Di Desa Wisata Pentingsari. Jurnal Administrasi Bisnis Terapan (JABT), 2(2), 128–130. https://scholarhub.ui.ac.id/jabtAvailableat:https://scholarhub.ui.ac.id/jabt/vol2/iss2/6
28) Setiawan, Z., Siswanto, A., Sutanto, A., & Pratiwi, R. (2023). Model integrasi kewirausahaan pemberdayaan perempuan sahabat yatim, LAZISMU, dan PKK di Kabupaten Bantul. Abdimas Dewantara, 6(1), 50-62.
29) Surachman, A. (2019). Penerimaan dan Pengakuan Masyarakat Terhadap Peran Salimah dalam Pemberdayaan Perempuan di Banyumas. Jurnal Komunikasi dan Pemberdayaan, 15(3), 180-195.
30) Syafar, M. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid Untuk Menangkal Radikalisme Islam Di Banten. Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4(2), 103-122.
31) Ulpa, E., & Fatmariza, M. (2020). Peran Organisasi dalam Pemberdayaan dan Penguatan Spiritual Perempuan. Jurnal Gender dan Masyarakat, 9(2), 75-88.
32) Winahyu P. dan Rahayu J. (2024). Apakah Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan Dalam Kewirausahaan Dan Pelatihan Berpengaruh Terhadap Pembangunan Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak?. PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi, 14(1), 61-74
33) Wulandari, D. (2024). Implementasi program pemajuan kebudayaan desa: tinjauan pemberdayaan masyarakat berbasis budaya. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(1), 20-34.